Ilustrasi Mata

15 Jenis Katarak, Langkah Pencegahan dan Cara Pengobatannya

Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh secara bertahap, menyebabkan orang yang terkena kehilangan penglihatan tanpa merasakan sakit. Penyakit ini merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.

 

Gejala katarak seringkali ditandai dengan penglihatan yang kabur, tidak jelas, dan mungkin terlihat seperti adanya lingkaran cahaya saat melihat lampu atau sinar. Dokter dapat memastikan apakah gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak dengan melakukan pemeriksaan menggunakan alat oftalmoskop. Jika seseorang didiagnosis menderita katarak, pengobatan yang umum dilakukan adalah mengganti lensa mata dengan lensa buatan.

 

Mengenal Jenis Katarak

Katarak adalah kondisi mata yang disebabkan oleh penumpukan protein pada lensa mata, yang mengakibatkan lensa menjadi keruh. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang bervariasi. Ada beberapa jenis katarak yang memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang berbagai jenis katarak:

 

  • Nuclear Cataract

Katarak jenis ini adalah yang paling umum terjadi. Terbentuk di bagian tengah lensa mata yang disebut nukleus. Seiring berjalannya waktu, lensa mengeras dan berubah warna menjadi kuning atau bahkan cokelat. Gejala yang muncul termasuk kesulitan melihat detail kecil, warna tampak memudar, dan melihat halo atau lingkaran sekitar lampu.

 

  • Katarak Kortikal (Cortical Cataract)

Katarak ini terbentuk di bagian ujung lensa yang dikenal sebagai korteks. Pada awalnya, katarak ini tampak seperti segitiga putih di ujung lensa yang mengarah ke bagian tengah. Gejala utamanya adalah silau dan penglihatan menjadi buram.

 

  • Katarak Subkapsular Posterior

Jenis katarak ini terbentuk pada kapsul lensa bagian belakang. Gejalanya biasanya memburuk dengan cepat, terkadang hanya dalam beberapa bulan. Katarak ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur dan sensitivitas terhadap cahaya yang meningkat.

 

  • Katarak Subkapsular Anterior

Katarak ini terbentuk pada kapsul lensa bagian depan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera mata, pembengkakan, atau dermatitis atopik. Gejala meliputi penglihatan buram dan gangguan penglihatan lainnya.

 

  • Katarak Kongenital

Katarak ini muncul sejak lahir atau pada masa anak-anak. Penyebabnya bisa faktor genetik atau penyakit yang diderita ibu saat hamil, seperti rubella.

 

  • Katarak Traumatik

Katarak ini disebabkan oleh cedera pada mata, seperti terkena benda tumpul, luka bakar, atau paparan zat kimia. Gejala katarak bisa muncul segera setelah cedera atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

 

  • Katarak Sekunder

Katarak sekunder terjadi sebagai akibat dari kondisi medis lain atau pengobatan medis, seperti diabetes, penggunaan obat-obatan tertentu (kortikosteroid), atau bahkan setelah operasi katarak sebelumnya.

 

  • Katarak Radiasi

Katarak ini disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih, seperti yang dialami oleh petani atau nelayan yang sering berada di luar ruangan. Penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UVA dan UVB dapat membantu mencegahnya. Terapi radiasi pada pasien kanker juga dapat menyebabkan katarak ini.

 

  • Lamellar atau Zonular Cataract

Biasanya terjadi pada anak-anak dan melibatkan kedua mata. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik dan menyebabkan lensa mata memiliki titik-titik putih tipis di bagian tengah.

 

  • Posterior Polar Cataract

Terbentuk di bagian belakang lensa dan biasanya disebabkan oleh faktor genetik. Seringkali, katarak ini tidak menimbulkan gejala yang jelas.

 

  • Anterior Polar Cataract

Terbentuk di bagian depan lensa dan seringkali tidak mengganggu penglihatan secara signifikan.

 

  • Katarak Pasca-Vitrektomi

Muncul setelah operasi vitrektomi, yang melibatkan pengangkatan vitreous, cairan seperti gel yang ada di tengah mata. Operasi ini dapat memicu perkembangan katarak.

 

  • Christmas Tree Cataract

Katarak ini juga dikenal sebagai polychromatic cataract dan dapat membentuk kristal berkilauan pada lensa mata. Kondisi ini sering ditemukan pada pasien dengan myotonic dystrophy.

 

  • Brunescent Cataract

Nuclear cataract yang tidak diobati dapat berubah warna menjadi cokelat dan sangat keras. Pengangkatan brunescent cataract melalui operasi lebih sulit dan berisiko dibandingkan dengan jenis katarak lainnya.

 

  • Diabetic Snowflake Cataract

Katarak ini jarang terjadi dan dapat muncul pada pasien dengan diabetes. Katarak ini menciptakan pola putih keabuan yang menyerupai kepingan salju.

 

Penting untuk diingat bahwa jenis katarak dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan dampaknya pada penglihatan. Deteksi dini dan perawatan yang tepat oleh seorang profesional mata dapat membantu mengelola kondisi ini dan mempertahankan kualitas penglihatan yang baik.

 

Apa yang Menyebabkan Katarak?

Meskipun penuaan adalah penyebab paling umum dari katarak, ada faktor lain yang juga berperan, termasuk:

 

  1. Cedera pada Mata: Trauma pada mata, seperti terkena benda tajam atau benda panas, dapat mempercepat perkembangan katarak.
  2. Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang atau amiodaron (obat pengatur irama jantung) dapat meningkatkan risiko katarak.
  3. Paparan Sinar-X: Paparan radiasi sinar-X pada mata, seperti dalam terapi radiasi, juga dapat berkontribusi pada katarak.
  4. Penyakit Mata Inflamasi dan Infeksi: Penyakit mata seperti uveitis, yang merupakan peradangan mata, juga dapat meningkatkan risiko katarak.
  5. Penyakit Kronis: Kondisi medis seperti diabetes dapat berhubungan dengan perkembangan katarak.
  6. Paparan Matahari: Terlalu lama terpapar sinar matahari langsung tanpa perlindungan dapat meningkatkan risiko katarak.
  7. Gizi Buruk: Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dapat memengaruhi perkembangan katarak.
  8. Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan alkohol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak.
  9. Paparan Panas Inframerah: Paparan panas dari sumber inframerah tertentu juga dapat berkontribusi pada katarak.

 

Orang yang sudah memiliki katarak pada satu mata cenderung lebih mungkin mengembangkannya di mata yang lain. Katarak juga dapat terjadi pada bayi baru lahir (katarak kongenital) atau pada anak-anak akibat cedera atau penyakit.

 

Ciri-ciri dan Gejala Mata Katarak

Mata katarak ditandai oleh penglihatan kabur atau buram. Gejala awalnya dapat termasuk melihat lingkaran cahaya saat melihat lampu atau sinar. Gejala lainnya mencakup penglihatan ganda, perubahan persepsi warna, kesulitan dalam membaca, dan sulit membedakan antara area terang dan gelap.

 

Jenis katarak yang berbeda dapat menyebabkan gejala yang berbeda pula. Misalnya, katarak nuklear dapat mempengaruhi penglihatan jarak, sementara katarak subkapsular posterior dapat mempengaruhi penglihatan dekat dan menyebabkan masalah dalam melihat kontras.

 

Meskipun katarak biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, pada beberapa kasus sangat jarang, lensa mata dapat membengkak, meningkatkan tekanan dalam mata (glaukoma), yang dapat sangat menyakitkan dan berbahaya.

 

Langkah-langkah Pencegahan Katarak

Selain mendiagnosis dan mengobati katarak, ada beberapa langkah pencegahan dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan mata Anda:

 

  1. Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda mengalami masalah penglihatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, segera konsultasikan dengan dokter mata.
  2. Periksa Mata Secara Teratur: Rutin memeriksakan mata pada dokter ahli kacamata Anda dapat membantu mendeteksi masalah mata lebih awal.
  3. Lindungi Mata: Gunakan kacamata pelindung saat berada di lingkungan berisiko seperti saat bekerja atau beraktivitas di bawah sinar matahari yang kuat. Pastikan kacamata tersebut melindungi dari sinar ultraviolet UVA dan UVB.
  4. Pantau Gula Darah: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang normal, karena katarak dapat berkembang lebih cepat pada orang dengan kadar gula darah tinggi.
  5. Perbaiki Pencahayaan: Pastikan rumah Anda memiliki pencahayaan yang baik, terutama di area kerja dan baca.
  6. Kaca Pembesar: Gunakan kaca pembesar saat membaca atau melakukan aktivitas yang membutuhkan penglihatan detail.
  7. Batasi Kebiasaan Berkendara di Malam Hari: Kebiasaan berkendara di malam hari dapat memengaruhi penglihatan Anda, terutama jika Anda memiliki katarak. Batasi kegiatan ini jika memungkinkan.

 

Cara Pengobatan Katarak

Terapi utama untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan ini melibatkan pengangkatan lensa yang keruh dan penggantian dengan lensa buatan. Teknik pembedahan yang digunakan dapat beragam, termasuk ekstraksi ekstrakapsular (ECCE) dan fakoemulsifikasi dengan implantasi lensa intraokular.

 

Ketika Anda mengalami gejala atau risiko katarak, berkonsultasilah dengan dokter mata untuk menentukan pilihan pengobatan yang sesuai. Pemeriksaan mata rutin juga sangat penting untuk mendeteksi katarak pada tahap awal sehingga pengobatan dapat dimulai lebih cepat.

 

Salah satu klinik yang banyak direkomendasikan untuk pengobatan katarak adalah KMN EyeCare (KMN EyeCare) yang merupakan bagian dari ANJ HealthCare. KMN EyeCare adalah salah satu klinik mata ternama di Indonesia yang berfokus pada penanganan katarak. KMN EyeCare didirikan pada tahun 2004 oleh Dr. Sjakon Tahija, seorang dokter mata spesialis katarak.

 

KMN EyeCare memiliki 4 cabang di Jakarta, yaitu di Kemayoran, Kebon Jeruk, Jakarta Selatan, dan Semarang. KMN EyeCare juga memiliki tim dokter mata spesialis katarak yang berpengalaman dan peralatan yang modern, sehingga dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada pasien. Sebagai pusat kesehatan mata, KMN EyeCare memiliki program edukasi kesehatan mata yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *